”Siapapun bukan hanya guru saja, tetapi bisa membuka pintu hati untuk tamu
yang namanya kasih sayang untuk bermukim didalamnya itu penting sekali.
Spiritnya harus itu bukan intensif dan lain2, maka kebahagian dan kekayaan akan
datang nantinya.toleransi yang sangat tinggi dari anak-anak yang normal,pada
teman-temannya yang mempunyai kebutuhan khusus. bagaimana menggangkat
kepercayaan diri untuk tumbuh dan berkembang sebagaimana anak-anak lainnya.ini
tidak bisa bergerak jika tidak ada empati, kasih sayang. Uang bukan
segala-galanya. Banyak beberapa hal gagal karena walaupun uangnya banyak. Ini
masalah kemanusiaan, hak dari mereka yang seharusnya diberikan oleh negara dan
masyarakat,diantaranya gurunya sendiri dan anak2 didik”. Deddy Mizwar wakil
gubernur Jawa Barat.
pesan tersebut disampaikan Bapak Wakil Gubernur Deddy
Mizwar pada saat Deklarasi Provinsi Jawa Barat Sebagai Provinsi penyelenggara
pendidikan Inklusif,di Bandung Senin 23 Desember 2013
Dengan adanya pendeklarasi provinsi Jawa Barat sebagi kota pendidikan
inklusif. Maka sekolah-sekolah se Jawa Barat pun siap melayani anak berkebutuhan khusus
dimanapun berada.
Pemerintah Jawa Barat selalu melakukan sosialisasi dan pelatihan terhadap
guru-guru yang sekolahnya menerima anak berkebutuhan khusus. Sekolah tidak
boleh nolak adanya anak berkebutuhan khusus. Karena melayani anak berkebutuhan
khusus merupakan bagian dari tugas seorang guru, dan sekarang anak-anak
berkebutuhan khusus yang telah lulus dapat menjadi pembimbing teman-temannya di
sekolah. Seperti volunter. Proses belajar yang sesungguhnya adalah interaksi
anak dengan teman sebayanya.